Minggu, 07 Juni 2009



Waspadai Sembelit!!!
Pola hidup tidak sehat kerap menimbulkan beragam penyakit serius tapi dianggap sepele. Salah satunya adalah sembelit.Kurangnya mengonsumsi makanan cukup serat dan keranjingan makan fast food merupakan faktor pemicu sembelit atau susah buang air besar (BAB) ataupun konstipasi. Selain itu, kebiasaan menahan BAB adalah faktor lainnya.Masyarakat sering menganggap remeh sembelit. Mereka juga menganggap obat pencahar adalah solusi terbaik. Obat pencahar adalah semacam obat khusus yang beredar di pasaran dan diyakini bisa mempermudah BAB. Namun dengan proses dan sifat kerjanya, menurut kalangan medis, sejatinya obat ini justru dapat merusak sistem kerja pencernaan.


Pengalaman mengonsumsi obat pencahar dialami Derliana. Perempuan 20 tahun itu sering mengeluh susah BAB. Untuk mengatasinya, obat pencahar menjadi salah satu pilihan. Ia mengaku mengonsumsi obat pencahar merk tertentu yang berbentuk kapsul. Memang dengan mengonsumsi obat pencahar tersebut diakuinya proses 'ke belakang' dijalaninya jadi lancar. Tapi setelah berhenti mengonsumsi, kembali lagi jadi susah BAB.Berbeda dengan Ny Siahaan yang mengalami masalah sembelit tak berkesudahan. Wanita 49 tahun itu memutuskan meminum obat pencahar dalam bentuk bubuk yang disedu dulu dengan air sebelum meminumnya. Bukannya sembuh malahan ibu satu anak ini terkena efek samping. Usai mengonsumsi obat pencahar tersebut ia jadi menderita sakit kepala. "Saat saya berhenti meminum obat pencahar tersebut sakit kepala saya hilang," akunya.Dengan melihat beberapa kasus tersebut, Dr HA Wahidin, SPPD yang juga konsultan penyakit dalam mengatakan, pola konsumsi obat pencahar secara rutin tidaklah dianjurkan, karena dapat melemahkan kerja usus (peristaltik). "Karena sudah terbiasa dengan obat pencahar, usus jadi malas bekerja sehingga kerjanya tergantung pada konsumsi obat pencahar tersebut," ujarnya.Pola konsumsi obat pencahar yang rutin juga amat kasuistik. Ada orang yang tidak cocok mengonsumsi obat pencahar sehingga menyebabkan efek samping. Oleh karenanya dokter yang berpraktik di Gleni International Hospital di Jalan ListrikMedan ini menyarankan mengonsumsi serat alami yang didapat dari buah-buahan dan sayuran. "Bagaimanapun yang alami lebih aman," terangnya.Rutinitas 'ke belakang' tiap orang berbeda. Memang ia mengatakan, sehatnya BAB dilakukan setiap hari. Biasanya 1-6 kali tiap 24 jam masih dikatakan normal. Lewat dari enam kali baru tidak normal lagi. Ada orang yang BAB dua kali sehari ada juga yang setelah dua hari baru BAB. Ini adalah faktor kebiasaan. Lagi-lagi sehatnya memang setiap hari 'wajib' untuk BAB. Oleh karenanya agar teratur selain mengonsumsi makanan dengan kandungan serat tinggi hal lain yang harus diperhatikan adalah jam makan yang teratur dan jangan suka menahan BAB.



Keranjingan makan fast food tidak bisa serta merta dikaitkan dengan sembelit. Pada penyajian fast food diberikan pilihan sup ataupun salad. "Kalau pada dasarnya orang tidak suka makan sayuran tidak makan fast food pun bisa sembelit," kata mantan dosen fakultas Kedokteran USU ini.Pemicu KankerTernyata sembelit ini bukan hanya disebabkan karena kurangnya asupan serat. Banyak penyebab sembelit yakni melemahnya kerja usus besar (peristalitik), enzymatik yang terganggu, cuaca panas sehingga zat cair dalam usus besar diabsorbsi (diserap) kembali, ambeien, tumor, dan polip (tumor lemah) dalam usus besar. Bahkan stres pun menjadi pemicu sembelit. Oleh karenanya ketika sembelit datang tanpa diundang yang harus dilakukan adalah mencari penyebabnya dengan melakukan konsultasi dan pemeriksaan kepada dokter. Karena sembelit, penderita dapat berisiko terkena kanker usus. Ini dikarenakan kotoran mengendap terlalu lama sehingga zat-zat berbahaya terhisap usus dan mengakibatkan kanker.Bisa AmbeienSebelumnya, perlu kita ketahui sembelit adalah frekuensi BAB yang jarang. Bisa dua hari sekali, tiga hari sekali bahkan satu minggu sekali. Salah satu penyebab sembelit adalah kurangnya konsumsi serat dan asupan cairan dalam tubuh. Agar feses dapat keluar dengan mudah perlu zat yang namanya selulose yang didapat dari buah ataupun sayuran. Tanpa selulose kotoran akan sulit dikeluarkan karena konsistensinya (kekerasan).Akibatnya saat BAB payah mengedan yang mengakibatkan melebarnya pembuluh darah pada anus yang menyebabkan ambeien. Tanda-tanda ambeien adalah BAB yang keras serta disertai dengan tetesan darah dari lubang anus saat mengeluarkan feses. "Berbeda dengan feses yang mengandung darah itu kanker usus, berbeda lagi jika darah yang keluar hitam," kata Dr H Delyuzar Sp PA (K) Komisaris dari Jaringan Kesejahteraan/Kesehatan Masyarakat (JKM).Jika ambeien sudah masuk dalam tingkatan parah jalan satu-satunya adalah harus dioperasi dan untuk wanita harus awas. Ambeien semakin membesar karena sering mengedan.



Wanita harus awas mengingat dalam proses melahirkan normal para calon ibu harus mengedan.Oleh karenanya demi menghindari tadi sejak dini harus meningkatkan konsumsi makanan berserat alami. Dan upayakan menghindari pola konsumsi rutin obat pencahar. Dalam medis memang obat pencahar kerap digunakan, apalagi untuk ronsen, agar lambung bersih sehingga anatomi lambung tampak jelas, pasien minum obat pencahar.Tapi bukan karena itu juga obat pencahar dikonsumsi rutin, sekali-sekali boleh tetapi menegaskan apa yang diutarakan Dr HA Wahidin, Del Yuzar sangat menyarankan agar masyarakat mulai kembali mengonsumsi serat alami dan tentunya perbanyak minum air putih.

Bisnis Sehat dengan dollar

teliad - the marketplace for text links Join Vinefire!

Moeslem Adsense